Dewi Kharisma Michellia “Saya selalu mengibaratkan kejadian di muka bumi ini dengan lautan. Sebenarnya semua ciptaan-Nya telah terasing di lautan-Nya. Semua orang tenggelam di laut semesta. Bergoncangan, beradu dengan ombak. Kita menangis saat bahagia dan kita tertawa saat bersedih. Dan pada akhirnya orang-orang yang kita cintai akan pergi. Sampai nanti kita sendiri juga pergi.” – Pantai Cermin
Elegi memuat 13 cerita pendek dan 6 fragmen yang berkisah tentang kepergian, kehilangan, dan kematian dalam beragam caranya. Cerita pendek dan fragmen dalam kumpulan ini bertutur tentang kehidupan sehari-hari orang-orang yang merasa bosan di perkotaan maupun kehidupan orang-orang yang merasa binasa di pedesaan. Beberapa cerita juga bereksperimen dengan hal-hal yang ganjil. Sekian cerita dengan lincah menggerakkan kejiwaan para tokohnya lewat sudut pandang orang-orang yang dianggap gila oleh masyarakat hingga kisah futuristik yang mengajak pembaca bergerak maju-mundur dalam ruang dan waktu bersama suatu dinasti keluarga superkaya yang hadir dari masa depan. Dengan semua eksperimen itu, Dewi Kharisma Michellia merefleksikan hidup para tokohnya yang berperangai ganjil beserta ratapan-ratapan hidupnya—menjadikan cerita-cerita pendek dalam kumpulan ini selayaknya sebuah elegi, lantunan cerita tentang orang-orang yang hilang dan tentang kehilangan itu sendiri.
Genres:
Short Stories
172 Pages