Percikan Revolusi Subuh

Pramoedya Ananta Toer
4.02
203 ratings 16 reviews
Sudah lama menjadi pertanyaan mengapa angkatan ’45 yang dianggap jiwanya terbentuk semenjak kedatangan Jepang di Indonesia dalam tahun 1942 melalui revolusi dan perang dengan Belanda, tidak melahirkan suatu roman yang besar. Ini hanya belum. Dan belum ini karena sewajarnya. Kekuatan mereka sementara ini ialah dalam cerita pendek dan sajak-sajak yang sarat padu. Dengan visi yang tajam diberikan intipati yang tidak memungkinkan terbang melayang tidak menentu, meskipun ada saat-saat orang menghadapi ruang luas penuh kemungkinan. Kepaduan dan inti. Dan lagi tidak ada waktu berpanjang-panjang untuk menulis berpanjang-panjang. Hanya soalnya bagi masa depan: cukupkah dengan visi yang menjelajah dasar kekuat­an mencipta dan nafas panjang untuk membangunkan ciptaan yang besar? Ini suatu pertanyaan serupa sayembara yang kita tidak sangsikan hasilnya, melihat kualitet cerita-cerita pendek yang ada sekarang. Kumpulan cerita-cerita pendek Pramoedya Ananta Toer ini mengandung sifat-sifat-sifat tersebut di atas. Dan baiknya kumpulan serupa ini, meskipun tidak merupakan satu cerita roman yang panjang, memberikan lukisan seluruh dari kehidupan dalam perjuangan dan penderitaan dalam masa belum cukup sepuluh (!) tahun yang akhir ini, memperlihatkan visi pengarang angkat­an revolusi dan mudah-mudahan akan menjadi patokan yang berjiwa dan menjiwai pula pengarang-pengarang yang lain. H.B Jassin - dalam pengantarnya
Genres: Indonesian Literature
202 Pages

Community Reviews:

5 star
75 (37%)
4 star
65 (32%)
3 star
55 (27%)
2 star
8 (4%)
1 star
0 (0%)

Readers also enjoyed

Other books by Pramoedya Ananta Toer

Lists with this book

9 dari Nadira
Karena Kita Tidak Kenal
Robohnya Surau Kami
Kumpulan Cerpen Indonesia Terbaik
341 books364 voters