Gelandangan di Kampung Sendiri

Emha Ainun Nadjib
4.06
170 ratings 23 reviews
Rasa-rasanya, para pejabat sering salah sangka terhadap rakyat dan dirinya sendiri. Mereka menyangka bahwa mereka adalah atasan rakyat, sementara rakyat mereka kira bawahan. Mereka merasa tinggi dan rakyat itu rendah. Maka, mereka merasa sah dan tidak berdosa kalau memaksakan kehendak mereka atas rakyat. Mereka membuat peraturan untuk mengatur rakyat karena merasa merekalah yang berhak membuat peraturan. Rakyat hanya punya kewajiban untuk menaatinya. Inilah tatanan dunia yang dibolak-balik. Bukankah hak atas segala aturan berada di tangan rakyat? Kalau rakyat tidak setuju, itu berarti bos tidak setuju. Hamba sahaya harus punya telinga selebar mungkin untuk mendengarkan apa kata juragannya. Maka menjadi aneh jika rakyat terus menerus diwajibkan berpartisipasi dalam pembangunan. Karena rakyatlah pemilik pembangunan.
Genres: NonfictionCollectionsIndonesian Literature
318 Pages

Community Reviews:

5 star
61 (36%)
4 star
71 (42%)
3 star
30 (18%)
2 star
4 (2%)
1 star
4 (2%)

Readers also enjoyed

Other books by Emha Ainun Nadjib

Lists with this book

Mata yang Enak Dipandang
Bilangan Fu
Bertanya Kerbau pada Pedati: Kumpulan Cerpen
Ada di iPusnas (Bag. I: A–G)
100 books3 voters